Suatu asam karboksilat adalah
suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal
dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam
asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Dalam kimia organik,
turunan asam
karboksilat adalah kelompok senyawa
organik
yang memiliki gugus karbonil
dan memiliki sebuah atom elektronegatif (oksigen,
nitrogen
atau halogen
yang terikat pada atom karbon karbonil. Turunan senyawa karboksilat berbeda
dengan keton
dan aldehida
yang memiliki gugus karbonil tapi tidak terikat dengan atom elektronegatif.
Keberadaan atom elektronegatif ini menyebabkan perubahan signifikan pada reaktivitas senyawa ini.
Kelompok-kelompok senyawa yang termasuk turunan asam karboksilat adalah: Asam
karboksilat,Ester,Amida,Asil halida,Anhidrida asam.
KEASAMAN
DARI ASAM KARBOKSILAT
>,<I. Pengukuarn kekuatan
asam>,<
Dalam air asam karboksilat
berada pada kesetimbangan dengan ion karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran
dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi dalam air. Lebih besar jumlah
ionisasi, lebih kuat asamnya. Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah
daripada H3O+; dalam larutan air, kebanyakan molekul asam
karboksilat tidak terionisasi.
Kekuatan asam dinyatakan sebagai konstanta asam Ka, konstanta
kesetimbangan ionisasi dalam air.
Dimana
: [RCO2H] = molaritas dari RCO2H
[RCO2] = molaritas dari RCO2-
[H3O+]
atau [H+] = molaritas H3O+ atau H+
Harga Ka yang lebih besar
berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2-
dan H+ lebih besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat
megatifdari pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh sebab
itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.
>,<II. Resonansi dan kekuatan
asam>,<
Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil
dari ion karboksilat. Kedua struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen;
muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.
Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam
karboksilat lebih asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida merupakan
resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan negatif
berada pada satu atom.
>,<III. Efek induksi dan kekuatan
asam>,<
Factor lain disamping resonansi stabil dari ion karboksilat
mempengaruhi keasaman dari senyawa. Delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif
ion karboksilat menstabilkan anion, relative terhadap asamnya. Penambahan
kestabilan dari anion menyebabkan bertambahnya keasaman dari suatu asam.
Misalnya, khlor elektronegatif. Dalam asam khloroasetat, khlor menarik
keerapatan elektron dari elektron dari gugusan karboksil ke dirinya. Penarikan
elektron ini menyebabkan delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif, jadi
menstabilkan anion dan menambah kekuatan asam dari asamnya. Asam khloroasetat
lebih kuat dari asam asetat.
Makin besar penarikan elektron oleh efek induktif, lebih kuat asamnya.
Asam dikloroasetat mengandung dua atom khlor yang menarik elektron dan
merupakan asam yang lebih kuat dari pada asam khlorasetat. Asam trikhloroasetat
mempunyai tiga atom khlor dan lebih kuat lagi daripada asam
dikhloroasetat.
BEBERAPA ASAM KARBOKSILAT PENTING
Asam
asetat (CH3CO2H) sejauh ini merupakan asam karboksilat
yang palilng penting di perdagangan, industi, dan laboratorium. Bentuk murninya
disebut asam asetat glacial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila
didinginkan. Asam asetat glacial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik
leleh 17°C, titik leleh 118°C) dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur
dengan air dan dengan banyak pelarut organik. Dalam bentuk cair dan uap, asam
asetat glaasial sangat korosif terhadap kulit dan jaringan lain.
Asam
asetat glacial komersial dibuat dengan mereaksikan methanol dan karbon monoksida
atau oksida etilen. Bahan asal dari reaksi ini disintesa dari gas alam, minyak
bumi, atau batubara.
Asam
asetat dipakai dalam sintesa hasil industi, termasuk serat dan platik. Juga
dipakai sebagai pelarut dan seebagai pereaksi untuk sintesa dalam laboratorium.
Cuka,
larutan 3-6% asam asetat dalam air, dibuat melalui peragian dari sari buah apel
sari buah lain, atau anggur atau dari pengeceran asam asetat sintesis.
Asam
oksalat (HO2C – CO2H) zat padat yang korosif dan beracun
. terdapat dalam jumlah sedikit dalam banyak tanaman, seperti oksalis dan
bayam. Asam oksalat dipakai sebagai penghilang karat dan sebagai pereaksi dalam
pembuatan zat warna.
(+)-asam
tartrat zat padat yang larut dalam air yang ada dalam buah-buahan. Dalam
perdagangan, digunakan sebagai hasil samping dari pembuatan anggur.
Asam
tartat dipakai juga untuk mengasamkan minuman, permen, dan makanan lain. Juga
dipakai dalam fotografi keramik, menyamak, dan dalam proses produksi. Kalium
hidrogen tartrat dipaki terutama sebagai pupk pembuat kue.
>,<.........................Permasalahan...................................>,<
Salah
satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi dalam air. Lebih besar
jumlah ionisasi maka lebih kuat asamnya. Asam karboksilat
umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; dalam
larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi,
pertanyaan saya adalah faktor
apakah yang menyebabkan molekul asam karboksilat tidak bisa terionisasi dalam air ?????
tolong jelaskan>,<